Rabu, 24 Februari 2010

Pemimpin ku yang cengeng


Seorang pemimpin ialah panutan bagi semua orang. Pemimpin memiliki sifat kewibawaan yang dapat mengayomi rakyatnya serta tegar dan pengambil keputusan yang tepat. Semua ini hanyalah konstruksi dari sifat pemimpin yang hanya dapat ditemui segilintir orang.

Di negeri ini, negeri yang meiliki lebih dari 200 juta penduduk memiliki pemimpin yang cengeng dan banci pencitraan. Baru hanya isu yang berkembang dan kritikan para pengamat saja sudah kebakaran jenggot. Lihat saja beberapa contohnya misalnya hasil olah intelejent polisi digunakan untuk bahan curhat ke media masa, selain itu berbagai aksi demonstrasi di bilang aksi mosi tidak percaya yang pada akhitnya pun tidak terbukti kebenarannya.

Pemimpin yang kuat adalah pemimpin yang tegar. Ini malah pemimpin yang di dukung lebih dari 70% suara legislatif malah sering curhat dan mencurahkan masalah isi hatinya kepada semua orang. Walaupun posisinya sudah kuat di legislatif dan eksekutif tak membuat pencitraan yang mengangkatnya kembali menjadi presiden berkurang.

Kami tak butuh keluh kesah. Yang kami butuh ialah bukti nyata dari kinerja. Yang kami butuh perubahan yang selama ini belum tampak keberadaannya. Seperti kata pepatah “tong kosong nyaring bunyinya” oang yang banyak bicara pasti sedikit hasilnya. Tunjukkan wibawa, kebijaksanaan, dan kearifan seperti yang di eluh eluhkan selama masa pemilu dulu. Kami hanya mengapresiasi wujud nyata bukan keluhan cengeng seorang pemimpin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar