pernah kepikiran gak kalau selama ini iklan rokok itu kagak ada yang nyambung. mulai dari kepingin ganteng, kontes dangdut sampe iklan yang menampilkan adventure of indonesia. salah satu contoh konyolnya iklan rokok seperti di bawah ini
iklan di atas merupakan salah satu promosi dari produk rokok yang tidak begitu di terima di pasaran tetapi memiliki iklan yang ngentrik dan di tunggu "sequel" nya. masih belum hilang dari ingatan dari "sequel" sebelumnya yang pengen ganteng, 3 permintaan, sogokan sampe mawar tiga desa. dan dengan kali ini menampilkan edisi kuda poni. sungguh tidak ada kaitannya dengan produk yang ditawarkan. :D
ternyata itu semua memiliki panduan hukum yang telah di tetapkan sebelumnya. pada UU No.32 tahun 2002 pasal 46 (siaran iklan) ayat 3 (c) disebutkan bahwa "siaran iklan niaga dilarang melakukan : promosi rokok yang memperagakan wujud rokok". ohhh ini yang merupakan pijakan selama ini.
mungkin dengan ini pemerintah mengharapkan dapat menekan angka pengguna rokok yang selama ini meningkat tajam. disamping dalam penayangan iklan pemerintah juga menganjurkan setiap bungkus rokok deberikan label mengenai bahaya ngerokok. hal ini kontradiktif dengan pendapatan pemerintah kita dari cukai rokok yang ambil bagian dari 10 besar penerimaan negara. apa benar pemerintah mau melepas pendapatan ini dengan peraturan seperti itu? tanda tanya yang besar selain setelah di kelurkannya fatwa "haram" dari MUI mengenai rokok
terlepas dari itu semua para pengusaha rokok sampai saat ini belum begitu merasakan dampak yang besar dari peraturan dan fatwa tersebut. hal ini dibuktikan dengan daftar 40 orang terkaya di Indonesia 2010 dengan menempatkan R. Budi & Michael Hartono dengan Djarum nya sebegai pemuncak (terlepas dari saham BCA yang melunjak), kemudian Susilo Wonowidjojo (gudang garam) di posisi kedua, serta Putera Sampoerna (Sampoerna Tbk) walaupun sudah melepas sebagian besar saham yang dimilikinya. selain itu menurut edisi terbaru 14 orang terkaya di Indonesia 2011 masih menempatkan R.Budi & Michael Hartono sebagai pemuncak. dengan indikasi ini apakah anda tertarik dengan industri rokok ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar